Jumat, 17 April 2009

Kelinci Hias


Alm. Snowhite

Jika kita ingin merawat seekor kelinci kita terlebih dahulu perlu mengenal sifat-sifat, jenisnya, penyakit, serta cara perawatannya termasuk dalam hal memberi makan. Dalam perkenalan ini saya akan membahas 2 topik yaitu

A. Mengenal Morfologi Kelinci

Kelinci yang bagus adalah kelinci yang mempunyai punggung melengkung dan berekor pendek. Kepalanya kecil dengan telinga yang tegak ke atas. Akan tetapi, ada beberapa jenis yang telinganya turun ke bawah. Kelinci memiliki bibir yang bagian atasnya terbelah dan bersambung hingga hidung. Beberapa helai kumis yang keras terdapat di bagian hidung. Di sekitar mata terdapat bulu mata yang panjang. Telinga kelinci besar dan banyak terdapat pembuluh darah. Oleh karena itu, jangan pernah mengangkat kelinci dengan cara menarik telinganya. Beberapa kelinci ada yang mempunyai gelambir di bawah dagu.
Kaki belakang kelinci lebih besar dan kuat daripada kaki depannya. Kaki depan berjari dan berkuku lima sedang yang belakang berjumlah empat.
Sebagai herbivora, kelinci menyukai sayuran hijau yang segar. Kelinci termasuk hewan malam, yang artinya aktivitas hidupnya seperti makan, minum, dan kawin dilakukan pada malam hari. Oleh karena itu, pemberian pakan untuk malam harus diperbanyak.
Gigi kelinci akan terus tumbuh sepanjang usianya. Untuk membatasi pertumbuhan gigi, diusahakan disediakan pakan yang keras atau mainan untuk mengasah giginya, seperti ranting daun, batang kayu, batu bata dsb. Disamping untuk mengasah gigi semua itu juga bisa digunakan kelinci untuk mengasah kukunya dengan cara menggaruk-garukkan kaki seperti sedang menggali.

B. Memahami Sifat dan Karakter
Kita harus memahami sifat dan karakter suatu hewan terlebih dahulu agar pemeliharaannya lebih mudah.
1. Suka Mengerat
Secara alami kelinci adalah hewan yang ahli dalam mengerat dan menggali. Dibanding induk, anak kelinci lebih aktif. Kelinci mengerat sebenarnya bertujuan untuk mengasah giginya yang terus menerus tumbuh. Kelinci juga sangat suka menggali, karena pada kelinci yang hidup di alam yang bebas menggali berguna untuk membuat sarang yang nyaman buat tempat tinggal dan anak-anaknya kelak disamping untuk mengasah kukunya yang tumbuh. Sedang kelinci sebagai hewan peliharaan menggali hanya berfungsi untuk mengasah kuku jarinya. Bagi pemelihara sudah sepantasnya kita memperhatikan perkembangan dari hewan peliharaan kita misal kuku, jika sudah panjang dipotong aja.
2. Cara Berkomunikasi
Kelinci memiliki cara tersendiri dalam berkomunikasi sehingga dibutuhkan kepekaan dan perhatian si pemelihara. Kelinci berkomunikasi melalui pandangan, pendengaran, dan penciuman. Kelinci mengenal siapa saja yang tingal di rumah yang sering memegang, mengelus, dan memberi makan. Pada dasarnya kelinci adalah binatang manja. Namun hati-hati jika mengangkatnya, apabila merasa kurang nyaman kelinci akan berontak. Kelinci memang tidak bersuara saat terjepit.
Kelinci akan menekuk tubuhnya sambil menggesek-gesekkan giginya ketika sakit perut atau kedinginan. Kelinci juga suka menyodorkan kepalanya untuk dielus-elus, kadang kelinci langsung loncat ke pangkuan minta dielus sambil menjilati tangan si pemelihara.
Tidak seperti kucing atau anjing, kelinci tidak bersuara saat lapar atau kenyang, kecuali saat terdesak seperti kesakitan atau ketakutan. Ada kalanya pejantan juga mengeluarkan suara saat sedang kawin dan mengalami ejakulasi. Bila pejantan sedang birahi dan melihat betina di dekatnya, tetapi tidak terjangkau, seringkali mengendus pendek sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Pendengaran kelinci sangat sensitif. Kelinci mudah cemas bila mendengar suara gaduh. Saat ketakutan, kelinci akan berlari berputar kandang bahkan menabrak dinding kandang. Oleh karena itu sebaiknya kandang ditempatkan di lokasi yang tenang, jauh dari lalu lalang orang dan keributan. Jika ingin membiasakan kelinci tinggal di lingkungan yang kurang tenang sebaiknya kelinci dibiasakan mendengar musik.
3. Suka Tempat yang Tenang
Kelinci suka memilih-milih makanan dan sanggup menahan lapar jika tidak suka. Jumlah makan yang diberikan tergantung suhu. Lokasi sejuk merangsang kelinci untuk makan, sementara lokasi panas merangsang kelinci untuk minum daripada makan.
Kelinci berumur di bawah empat bulan boleh dipelihara lebih dari satu ekor dalam satu kandang. Setelah dewasa kelinci dipisah-pisahkan antara yang jantan dan yang betina agar tidak terjadi perkawinan dini. Pejantan juga selayaknya diberikan kandang sendiri-sendiri agar tidak terjadi perkelahian.
Pada suhu 31 derajat Celcius kelinci mudah mengalami sakit paru-paru. Ukuran dan konstruksi kandang memegang peranan penting dalam mengatur suhu tubuhnya. Di alam bebas kelinci akan menggali lubang sebagai tempat persembunyian dan tempat berteduh dari panas, hujan, dan terpaan angin.